Menakar Kekuatan Money Politik dalam Pusaran Pilkada 2024 di Pulau Madura Khususnya Kabupaten Pamekasan, ada tiga paslon yang mendaftar ke KPU Kabupaten pamekasan dan sudah dinyatakan syah sebagai calon. Dengan nomor urut paslon 1 (Fattah Jasin-Mujahid Ansori)
Nomor Urut Paslon 2 (Kholilurrahman-Sukriyanto)
Nomor Urut 3 (M. Baqir Aminatullah-Taufadi).
Ketiga paslon ini sama-sama memiliki kekuatan luar biasa, nomor urut 1 merupakan calon petarung yang kabar awal beredar di publik soal upaya merangkul partai-partai besar serta tokoh-tokoh berpengaruh di Pamekasan termasuk tokoh ulama’ bahkan kesiapannya terkait financial tak perlu diragukan apalagi Calon M1 merupakan mantan birokrasi yang melanglang buana di jatim semenjak beberapa tahun silam. Pada akhirnya paslon ini dapat rekom dari partai PKB dan sejumlah partai lainnya.
Sedangkan Calon Wakil paslon 01 Mujahid Ansori juga merupakan politisi ulung, bicara pengalaman dalam sebuah birokrasi juga tidak perlu diragukan karena beliau merupakan anggota DPRD Jatim berulang kali, merupakan mantan aktivis PMII, sehingga pasangan ini tergolong senior ketika bicara persoalan karir politik dan birokrasi.
Bergeser ke paslon nomor urut 2. Sosok calon M1 yang merupakan mantan Bupati Pamekasan beberapa periode sebelumnya cukup menarik simpati masyarakat seolah masyarakat menunggu sosok K. Kholilurrahman kembali menjabat sebagai Bupati pamekasan, yang pasti setiap perjalanan kepemimpinan ada dua penilaian yang tidak bisa dihindari, yakni penilaian Positif dan penilaian negatif, tetapi masyarakat pasti paham bagaimana perjalanan kepemimpinan K. Kholilurrahman saat menjadi Bupati Pamekasan, apa saja yang jadi dampak positif bagi setiap elemen masyarakat utamanya dalam menentukan kebijakan yang dianggap peduli terhadap masyarakat secara umum.
Calon Bupati ini sempat berpamitan kepada alumni Pondok Pesantren yang dikelola dan simpatisannya untuk tidak ikut dalam kontestasi politik daerah kali ini, sembari ingin kembali ke pesantren, namun di perjalanannya dengan berbagai alasan dan permintaan sejumlah tokoh maskipun beliau awalnya masih berat dengan berbagai keterbatasan utamanya kesiapan modal, akhirnya Bismillah berangkat dan bergandengan dengan Sukriyanto sebagai representasi wilayah pantura.
Bagaimana dengan calon wakil bupati K. Kholilurrahman atau paslon nomor urut 2. Kita lihat jejak digital Sukriyanto, dia merupakan mantan Kepala Desa (Kades) Blaban kecamatan Batumarmar kabupaten Pamekasan selama dua Periode yakni pada tahun 2007 hingga 2019. dia juga merupakan Mantan Sekretaris Perkasa Kabupaten Pamekasan 2013-2019, artinya bicara pengalaman sepertinya cukup mumpuni untuk mengemban amanah sebagai wakil bupati bila ditakdirkan menang di pilkada Pamekasan.
Pasangan ini kemudian dapat rekom dari partai demokrat dan sejumlah partai besar lainnya. Munculnya kiai kholilurrahman sebagai calon bupati pamekasan nampaknya bikin situasi politik pamekasan semakin seru saat suara basis dan dukungan sejumlah tokoh karismatik bermunculan terutama tokoh ulama. Bahkan sempat viral bahwa kiai kholil merupakan calon pemenang dalam pilkada pamekasan, sekalipun hari pelaksanaan pencoblosan masih jauh. Jadi menurut informasi yang beredar apabila pilkada kali ini normal tidak dibentur dengan money poltik yang menggila sosok kiai kholilurrahman -sukriyanto (Kharisma) akan lolos sebagai bupati dan wabup pamekasan 2024-2029.
Nah.! Kali ini kita geser ke pasangan berikutnya, yakni paslon nomor urut 3 dimana paslon ini dapat rekom dari partai PPP dan Partai PDIP dua partai ini sangat kontras sekali, kita coba ingat jejak digital beberapa periode pilkada sebelumnya dimana PPP yang dihuni oleh para tokoh ulama’ biasanya tidak sepakat apabila bergandengam dengan Partai PDIP. namun entah kenapa pilkada kali ini dua partai yang awalnya besebrangan tiba-tiba menyatu dan mengusung paslon Berbakti.
Awal mula PPP memunculkan Sosok Ahmadi sebagai bakal calon Bupati pamekasan, benner figur ahmadi bertebaran hampir di semua desa di kabupaten pamekasan, tak lama kudian benner tersebut sirna dan berganti benner sosok Baidowi (Awiek) yang merupakan pengurus DPP PPP. Puluhan Media hampir tiap hari membranding sosok Baidowi sebagai calon Bupati Pamekasan, tetapi ketika sosok Kiai Kholilurrhaman Resmi mendapat rekom dan mencukupi syarat untuk mendaftar, secara perlahan Sosok ini menghilang dari peredaran, entah apa faktor utamanya sehingga tidak jadi berangkat mendaftar ke KPU. apakah memang benar rumor bahwa Baidowi khawatir kalah ketika bertarung langsung dengan sosok mantan bupati Pamekasan ini atau ada alasan lain karena yang pasti operasional yang dikeluarkan untuk membrending figur dan deklarasi dukungan atau pengadaan benner yang bertebaran cukup fantastis.
Tiba-tiba muncullah deklarasi sosok M. Baqir Aminatullah sebagai bakal calon Bupati dari partai PPP, sepertinya ini bagian dari jawaban realistis mundurnya baidowi di kontestasi politik Pamekasan, sehingga munculnya baidowi tidak lagi sebagai bakal calon melainkan sebagai pengurus partai yang mendampingi gerakan M. Baqir Aminatullah. Sosok figur ini terhitung masih berusia 26 tahun, memang belum mempunyai pengalaman dalam kepemerintahan tetapi secara kekuatan, sosok figur ini mampu menguasai massa pendukung yang cukup luar biasa.
Begitupun Partai pengusung Cawabub PDIP. awal mula muncul sosok Sahur Mantan DPRD Pamekasan yang saat ini kembali terpilih yang digadang gadang akan maju sebagai calon dari PDIP, namun pada akhirnya PDIP Mengusung taufadi sebagai representasi dari partai PDIP. saat sosok ini muncul tiba-tiba sontak publik dihebohkan dengan isu Tertangkapnya Taufadi sebagai tersangka dugaan kasus korupsi dana partisipating interest (PI) PT WUS. Namun itu persoalan Jejak digital yang tak perlu dibahas lebih jauh, karena informasi itu sudah beredar di media massa.
Menyatunya PDIP dan PPP secara tidak langsung sudah mempunyai kekuatan massa salah satu pesantren besar di pamekasan dan Organisasi besar di pamekasan, Karena Taufadi merupakan bagian dari organisasi IKA PMII Pamekasan, mau diakui atau tidak penggerak system milik Cawabub kebanyakan alumni organisasi ini sekalipun ada sebagian yang tidak mau menyebut organisasinya.
Bagaimana Situasi gerakan politik di Pamekasan Saat ini?
Situasi gerakan penggalangan dukungan massa saat ini mulai gencar dengan beberapa pola yang dilakukan oleh masing-masing paslon, Pasangan TAUHID nomor urut pertama yang awalnya gencar melakukan gerakan di sejumlah desa di kabupaten pamekasan saat ini mulai senyap, entah ini bagian dari strategi politik atau memang sudah mulai goyang, yang pasti hanya tim Tauhid yang tau persis senyapnya gerakan ini.
Kemudian paslon KHARISMA dan BERBAKTI ini sedang gencar-gencarnya melakukan gerakan, bahkan mulai tercium dari tiga paslon ini mulai ada yang start money politik, entah paslon yang mana yang mulai gencar dan semoga aja masyarakat cerdas dalam menentukan pilihan Pemimpinnya. Anggap aja setiap pemberian amplop dalam sebuah pertemuan atau yang langsung door to door ke rumah warga merupakan rejeki yang selama ini masih tersimpan dan tertunda untuk diterima kalian. Karena soal keputusan saat pencoblosan hanya warga sendiri yang tau, yang terpenting suara untuk pemimpin lima tahun kedepan tidak dijual dengan angka 100-500 ribu biar tidak rugi. Kalau tidak percaya coba aja hitung menggunakan kalkulator harga suara kalian tiap hari berapa rupiah saat kalian menjual hak suara kalian dengan angka nominal diatas.
Dua Kubu Paslon 02 & 03 yang mayoritas didukung oleh tokoh ulama’ dan pesantren besar di pamekasan sempat dihebohkan dengan beberapa isu tidak sedap seolah ada pihak-pihak yang mau membenturkan ulama’ dan pesantren. Semoga aja tidak terjadi perpecahan ulama’ gara-gara persoalan politik sehingga marwah ulama’ dan pesantren tetap menjadi panutan umat hingga akhir zaman. dan semoga aja upaya perpecahan ini bukan merupakan strategi pemenangan salah satu paslon.
Dan masyarakat harus sadar, ini persoalan politik bukan persoalan agama sehingga tidak perlu terlalu tegang dan panas, bawa aja santai sambil ngopi memaikan rytme politik yang rasional dan tidak memcah belah. Soal siapa yang menang dan kalah sudah hal biasa resiko pemain. Dan semua paslon saya kira sudah siap dengan segala resiko itu.
Siapa Tokoh Elit Politik yang muncul di pilkada pamekasan.?
Kita coba menulusuri kabar angin yang berhembus soal sosok elit politik yang mendukung penuh terhadap salah satu paslon di Pilkada Pamekasan. Untuk nomor 1 sejauh ini belum dengar siapa tokoh partai politik yang memback up paslon, utamanya dalam financial, dalam artian paslon nomor urut 1 masih mandiri entah mandirinya hasil patungan atau ada sumber dari pengusaha terserah.
Untuk paslon nomor urut dua sejauh ini masih dikenal sebagai paslon termiskin diantara paslon lainnya, karena dianggap tidak punya elit politik atau pengusaha yang memback up pendanaan sehingga gerakan yang dilakukan paslon 2 sejauh ini masih terhitung gotong royong dengan modal Bangkit bersama, maju bersama, pemimpin karismatik, & Pamekasan maju.
Nah! untuk paslon nomor urut 3 yang saat ini sedang viral karena munculnya sosok Said Abdullah di benner-benner paslon, Sosok penguasa dan pengusaha ini dikabarkan all out ke paslon nomor urut 3 termasuk penyokong modal. Sehingga pendukung paslon nomor 3 sementara ini masih santai melakukan berbagai kegiatan karena operasional dinilai mencukupi.
Disamping itu sosok baidowi yang sebelumnya gencar di media sebagai sosok bakal calon juga mencuat di publik bahwa pihaknya juga sebagai salah satu elit politik yang dikabarkan sebagai penyokong opersional Paslon 03 benar tidaknya wallahuh a’lam.
Bagaimana Sikap Pengusaha atau Para Sultan Madura.?
Sejumlah pengusaha di pamekasan mulai bermunculan di benner-benner paslon bahkan tidak jarang satu pengusaha muncul di benner berbeda paslon, entah mereka sama-sama didukung atau sebatas pamit menampilkan gambar di benner. yang pasti yang namanya pengusaha tidak ingin terjebak dalam situasi yang tidak menguntungkan. Sehingga sementara jangan dibahas terlalu mendalam.
Bagaimana Dengan Penyelenggara System di Pilkada Pamekasan.?
Untuk pembahasan yang satu ini sangat penting, mengingat pelaksanaan pilkada ini salah satunya adalah profesiolitas penyelenggara, baik KPUD, BAWASLU, dan APARAT PENEGAK HUKUM. artinya perlu adanya pengawasan bersama selain persoalan di bawah juga persoalan penyelenggara agar tidak terjadi kongkalikong apalagi sampai merugikan salah satu paslon. mengingat kasus pada pemilu kemarin yang cukup menarik perhatian publik bahkan sebagian kasus masih dalam proses di Polres pamekasan berkenaan dengan anggaran yang diduga dipotong. dan beberapa kasus lainnya, harapan bersama pilkada kali ini steril dari permainan oknum yang merugikan paslon juga merugikan uang negara.
Sebagai penutup. Kekuatan Suara saat ini masih diprediksi unggul 02 namun hal ini sebatas prediksi saya, seperti apa hasilnya nanti kita lihat setelah pencoblosan, karena yang pasti upaya paslon 01 dan 03 untuk mengungguli dari paslon 02 nampaknya makin gencar. dan saat ini persaingan ketat berada di paslon 02 & 03, namun bukan berarti paslon 01 dianggap tidak bersaing, bisa saja konflik 02 & 03 akan menguntungkan paslon 01. Sehingga perlu adanya kewaspadaan jelang pilkada bagi setiap timses pasangan calon di pilkada pamekasan.
Catatan Penting: Tulisan ini sebatas iseng saat menikmati kopi hitam yang begitu pahit di pojok simpang tiga kota, namun terasa nikmat saat dicicipi secara perlahan, jangan bawa emosi apalagi frustasi, begitulah politik warung kopi.