Ekspos.id, Pamekasan — Pendamping hukum pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan Berbakti janji melaporkan pemilik akun tiktok disc jockey (DJ) @djliezabfghuserrr jika tidak segera minta maaf secara terbuka. Pasalnya akun tersebut memuat video kampanye yang merugikan nomor urut 3, Muhammad Baqir Aminatulllah-Taufadi.
Ribut Baidi, salah satu tim kuasa hukum Berbakti menyampaikan bahwa dalam video yang beredar ada wanita joget dengan menggunakan celana pendek dan dibelakangnya menampilkan gambar paslon Berbakti.
Sementara video tersebut, kata Ribut Baidi dibuat dari orang tidak bertanggung jawab dan menyudutkan marwah serta mencemarkan nama baik Paslon berbakti.
“Maka dari itu, saya mendesak pemilik akun @djliezabfghuserrr agar segera meminta maaf secara terbuka dan menghapus video tersebut,” Kata Ribut Baidi, dalam Konferensi pers yang berlangsung di Posko pemenangan Berbakti kota. Jum’at (25/10/2024) pukul 16.00 wib.
Pihaknya, juga berjanji kalau yang bersangkutan tidak cepat meminta maaf maka tim kuasa hukum akan segera mengambil langkah hukum, berupa laporan dugaan tindak pidana sebagaimana ketentuan di dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) maupun ketentuan di dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).
“Juga konten video tiktok tersebut bukan pesanan dari Paslon Berbakti maupun simpatisan, melainkan video dibuat oknum yang ingin menjelek-jelekkan Paslon Berbakti ,” Katanya.
Pihaknya, menghimbau kepada seluruh tim, relawan, pendukung dari unsur alumni Pondok Pesantren, pendukung dari unsur masyarakat lainnya, serta kepada seluruh simpatisan untuk tetap tenang, tidak terprovokasi dan tidak terpancing dengan munculnya konten video tiktok disc jockey (DJ) @djliezabfghuserrr.
“Pendukung Berbakti terus merapatkan barisan dan kekompakan, serta semangat menjalin komunikasi dan silaturrahmi dengan semua lapisan masyarakat secara santun, sopan, dan berakhlakul karimah untuk meningkatkan dan menguatkan dukungan demi kemenangan paslon Berbakti,”urainya.
Ia juga menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat maupun para pendukung, agar tidak merugikan salah satu calon, dengan memposting sesuatu yang bersifat hoax.
“Jangan sampai di kemudian hari hal seperti ini terus muncul. Ini tidak baik bagi perpolitikan kita,” ungkapnya. (ivan)