Siti Sufiah Babak Belur Dijotos Sepupunya, Keluarga Dampingi Laporkan Penganiayaan Ke Polres Pamekasan

Ekspos.id, Pamekasan — Kasus dugaan tindak pidana penganiayaan terjadi lagi di Kota Gerbang Salam kepada seorang wanita muda bernama Siti Sufiah berumaur (24) asal Dusun Dumpol Desa Campor Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan.

Saat ini korban melaporkan seorang laki-laki berinisial M perkiraan rumur (28) ke Polres Pamekasan yang termasuk keluarga dekat tidak lain sepupunya sendiri, atas penganiayaan terhadap saya sendiri (Siti Sufiah) pada hari selasa sekitar pukul 11.30 WIB di rumah tersangka (M) kerabat korban.

Laporan tersebut dibuat pada Selasa (6/5/2025), Sufiah datang didampingi keluarganya ke Unit Idik III Satreskrim Polres Pamekasan.

Berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/B/192/V/2025/SPKT/Polres Pamekasan Polda Jawa Timur tanggal 06 Mei 2025 pukul 14.37 WIB.

Dalam keterangannya kepada wartawan, Sufiah menjelaskan bahwa kasus yang menimpanya bermula dari persoalan sertifikat tanah atas nama ibunya, Sumaiyah.

“Sertifikat tersebut atas nama ibu saya, Sumaiyah, sertifikat itu sebelumnya digunakan sebagai jaminan untuk pinjam uang di Bank BRI Pamekasan, yang diajukan atas nama Ani Pujiastutik, melalui istri dari M dan sekarang pinjaman tersebut sudah lunas, walaupun dari awal pembayaran cicilan sebesar Rp. 460.000 dengan nominal pinjaman RP.15.000.000 selama pembayaran tidak pernah ada bukti pembayaran atau kwitansi, ungkap Sufiah.

Namun, saat hendak mengambil kembali sertifikat pada Senin (5/5/2025), Sufiah mendapat kabar dari Bank BRI Unit Kota bahwa sertifikat tersebut kembali dijaminkan dan telah dicairkan dengan dana sebesar Rp18.000.000.

“Pencairan dana ini dilakukan oleh Ani Pujiastutik (Istri M) tanpa sepengetahuan ibu saya sebagai pemilik sah sertifikat,” jelasnya.

Keesokan harinya, Selasa (6/5), Sufiah mendatangi rumah M untuk menanyakan keberadaan sertifikat. Namun, ia mengaku justru mendapat perlakuan kasar dari sepupunya tersebut.

“Sekitar pukul 11.30 WIB, saat Saya memperlihatkan ponselnya pada M,  saya malah dipukul di bagian mata kiri, ia sempat hendak memukul lagi, tetapi saya menghindar, setelah itu, orang-orang di sekitar melerai,” tutur Sufiah.

Ia menegaskan bahwa tujuan saya hanya untuk mencari kejelasan, bukan memancing konflik.

“Saya datang untuk menanyakan keberadaan sertifikat, bukan untuk membuat keributan,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait laporan tersebut, Kasus ini kini masih dalam proses penyelidikan oleh Polres Pamekasan. (rina/lidi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *