Aliansi Santri Peduli Indonesia Bangun Spirit Untuk Indonesia Terus Terang Benderang

Ekspos.id, Yogjakarta — Pilihan diksi Indonesia Gelap (dzulmatun) yang digagas elemen mahasiswa dan diteruskan dengan aksi massa di beberapa kota besar seperti Yogyakarta, Bandung, Jakarta dan Surabaya tidaklah tepat dan berpotensi merusak (mafsadat) secara spiritual. Secara hakikat menutupi (kufr), mengabaikan limpahan berkah, rahmat Tuhan Yang Maha Esa untuk seluruh bangsa dan negara Indonesia. Pada aspek keamanan sosial, diksi Indonesia Gelap lebih cenderung bermotif provokatif dan membuka pintu bagi aksi agitatif-destruktif. 

Aliansi Santri Peduli Indonesia (ASPI) Yogyakarta menyarankan agar menghindari diksi tersebut dan lebih menawarkan pilihan diksi positif (maslahah). Ucapan dan perkataan bisa menjadi doa dan pengharapan bagi insan beriman. Sesungguhnya sejumlah persoalan, pelanggaran hukum, kejahatan dan korupsi, akan diatasi sesuai dengan proporsinya sehingga Indonesia Terus Terang Benderang (mudhiatun/munawwarotun). Kritik dan aksi massa damai yang kreatif, edukatif tidaklah dilarang pada era Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakamubing Raka. 25 Maret 2025.

Bahkan aksi Indonesia Gelap pun tidak pernah dilarang, tetapi bisa berdampak buruk jika berlangsung terus menerus, dibiarkan dan mendapatkan dukungan.

Siapapun yang bersalah akan disingkirkan, “Sopo sing salah bakal seleh, sopo sing nandur kabecikan bakal ngunduh wohing pakerti”. 

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan tanah yang diberkati Allah SWT, mendapatkan limpahan rahmat sehingga yang berlaku jahat, dzolim dan merusak akan segera diselesaikan melalui berbagai mekanisme yang tersedia, hukum, politik dan sosial serta spiritual. Oleh karena itulah, pada momentum Ramadan 1446 H yang penuh berkah, ASPI Yogyakarta memanfaatkan untuk terus menumbuhkan spirit optimisme, perjuangan dan cinta tanah air (hubbul wathon) dengan berbagi takjil dan sholawat, di titik Nol Km Yogyakarta. (beny)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *