Ekspos.id, Sampang – Dampak pandemi covid-19, angka putus sekolah di SMA dan SMK di Kabupaten Sampang Madura tinggi. Hal ini dikatakan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Propinsi Jatim di Sampang Ali Fandi, Kamis (20/10/2022).
Menurutnya tingginya angka putus sekolah karena dampak pandemi Covid-19, saat siswa siswi belajar daring dirumah menggunakan Handpone dianggap oleh orang tuanya tidak sekolah.
“Saat pembelajaran daring kan menggunakan Handpone di rumah, itu dianggap tidak sekolah, maka dari itu oleh orang tuanya mereka disuru bekerja, sama juga dengan siswi juga ada yang disuruh bekerja juga ada yang nikah, juga ada yang ikut pulang ke rumahnya dan juga ada yang pindah ke pondok, hal ini berdasarkan laporan dari Kepala Sekolah,”ucap Ali Fandi saat konfirmasi di ruangannya, Kamis (20/10/2022).
Ia menyebut bahwa jumlah putus sekolah untuk tahun ini sebanyak 562 siswa siswi SMA/SMK se Kabupaten, untuk tahun sebelumya ada 700 lebih.
“Untuk yang SMK jumlah putus sekolah angkanya hampir sama, sementara untuk yang mengulang, ada tapi tidak tinggi,” tuturnya.
Maka dari itu, pihaknya berusaha agar angka putus sekolah tidak semakin banyak, yaitu dengan memaksimalkan dengan pembelajaran kurikulum yang diterapkan saat ini, yaitu kurikulum Merdeka yang di canangkan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tehnologi.
“Kami maksimalkan pembelajaran teruma di kurikulum yang saat ini diterapkan, karena saat ini kurikulum kan di arahkan ke potensi dari individu siswa dan tidak lupa kita harus memfasilitasi untuk mendorong murid- murid supaya puya ke akhlian dengan cara bisa kerja sama dengan sekolah lain yang sudah puya fasilitas dan bisa juga kerja sama dengan perusahan dengan melakukan magang,” kata Ali Fandi.
Ali Fandi menjelaskan data yang memenuhi pagu haya SMAN 1, SMA 3 dan SMAN Torjun sedangkan yang lainnya masih belum memenuhi.
Dan perlu diketahui bahwa ada 164 lembaga pendidikan SMA/SMK/SLB, untuk SMAN 10, SMKN 7, SLB 2 dan untuk SMA swata 74, SMK 79, dan untuk guru sendiri sekitar 2.000 ribu lebih,”Jelasnya.(Elly)