Harga Beras Melambung, Begini Tanggapan Diskopindag dan Disperta KP

Ekspos.id, Sampang – Dalam rangka mengantisipasi kenaikan beras yang kini harganya melambung tinggi, Diskopindag Sampang melakukan upaya dengan menggelar operasi pasar dan Dinas Pertanian juga melaksanakan gerakan pasar murah.

Operasi ini digelar kerja sama dengan Bulog. Sementara untuk Dinas Pertanian bekerja sama dengan Bapanas.

“Dalam operasi beras untuk menekan harganya, kami koordinasi dengan Bulog untuk mendistribusikan beras subsidi SPHP, di salurkan di toko – toko untuk menjual harga di sesuai Harga Tertinggi Eceran (HET),” kata Khoirijah Kepala Diskopindag Sampang, Rabu (28/2/2024).

Sementara dalam antisipasi menekan kenaikan beras ini kata Khoirijah, Dinas Pertanian juga melakukan operasi pasar di 14 Kecamatan.

” Kami mendengar informasi bahwa kebutuhan beras sangat tinggi, kami langsung koordinasi kepada Bulog untuk melakukan distribusi beras ke Kecamatan. Harganya tidak boleh tinggi dari HET yaitu Rp. 10.900 perkilo gram,” tegasnya.

Kata Khoirijah pihaknya dalam beras subsidi SPHP ini tersedia 50 kilo gram. Para penjual bisa untuk menjemputnya sendiri.

“Dari Bulog menyediakan 50 kilo gram. Dan bisa membungkus sendiri atau mengemas sendiri,” katanya.

Sementara itu lanjut Khoirijah, untuk harga yang beredar di pasaran, berasa perkilogram untuk kualitas medium berkiras 12 ribu hingga 13 ribu perkilo gramnya.

“Belum beras yang premium, pastinya lebih mahal. Makanya saat kami menanyakan kepada penjual beras di pasar, kenaikan beras yaitu ada kenaikan dari ongkos kirim dan ada biaya tambahan,” ucapnya.

Sementara Kepala Disperta KP Sampang Suyono juga mengungkap dalam menekan melambungnya harga pihaknya bekerja sama dengan Bapanas menggelar gerakan pasar murah di setiap Kecamatan.

” Kami sudah menggelar gerakan pasar murah di 4 Kecamatan yaitu di Karang Penang, Sokobanah, Sreseh dan Kedungdung. Dan program ini akan terus digelar di 14 Kecamatan hingga Desember nanti,” ucapnya.

Indikator tingginya harga beras saat ini, kita Suyono hal itu dipicu kurangnya stok, sebab belum masuk masa panen.

“Harga yang naik ini, memang ada kekurangan stok, walaupun ada impor cadangan pemerintah. Dalam hal ini kami bekerja sama dengan Bapanas untuk menggelar gerakan pasar murah melalui beras subsidi SPHP yang kami sediakan setiap penjualan ada 5 ton beras,” katanya.

Dia berharap nantinya saat beras lokal di para petani panen, bisa membantu memenuhi kebutuhan setempat.

” Diharapkan nanti di beras lokal petani mengalami masa panen, paling tidak bisa membantu memenuhi kebutuhan dan menekan harga beras yang saat ini terjadi kenaikan di pasaran,” ucapnya.

Penulis: CJ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *