HOAX atau Fitnah Paslon BERBAKTI Berbagi Roti Berjamur

Ekspos.id, Pamekasan – beredar video di Media Sosial (Medsos) Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 3, Muhammad Baqir Aminatullah-Taufadi (BERBAKTI) berbagi roti berjamur di Kecamatan Kota Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Video dengan nada menghujat itu beredar hari ini, Jumat, 21 September 2024. Dalam video tersebut, terdapat dialog sosok perempuan dan laki-laki, mereka mengaku mendapatkan roti kadaluarsa itu dekat lampu merah, Ex Stasiun PJKA atau Tapsiun.

Dalam video itu, terdapat stiker Paslon Berbakti nomor urut 3, mereka menarasikan tidak baik atau menjatuhkan nama baik Paslon menggunakan bahasa Madura.

Berikut narasi yang disampaikan dalam video berdurasi 00:26 detik tersebut.

“Olle roteh dari calon Bupati di lampu mera, teng ebukka rotinah ambung, olle dari tapsiun reah kak, pola epateknah kabbi reng oreng tak yeh, yak reh calonah, (dapat roti dari calon Bupati di lampu merah tapsiun setelah dibuka rotinya berjamur, mau dibunuh masyarakat Pamekasan, ini nih calonnya),” tutur perempuan itu sambil menunjukkan striker Paslon Berbakti.

Percakapan itu disambung sosok pria diduga suaminya. ” Epateknah kabbi pola (mau dibunuh (masyarakat Pamekasan, red)” ungkap pria itu.

Lalu benarkah Paslon Berbakti Berbagi Roti Berjamur?

Media ini menelusuri dengan konfirmasi kepada tim koalisi Paslon Berbakti, Achmadi. Menurutnya, sampai hari ini tidak ada agenda Paslon Berbakti, tim koalisi maupun relawan berbagi roti, baik di kota maupun pelosok desa.

 “Itu tidak benar, hoax, sampai hari ini kami tidak ada aktivitas berbagi roti,” kata Achmadi.

Achmadi mencurigai video itu sengaja dibuat untuk menjatuhkan Paslon Berbakti.

“Sekali lagi kami tegaskan, Paslon Berbakti tidak ada aktivitas berbagi roti apapun bentuknya, apa lagi berjamur seperti dinarasikan di video itu,” terang kak Achmadi.

Kesimpulan

Video Paslon BERBAKTI berbagi roti berjamur di lampu merah dekat Ex Stasiun PJKA atau Tapsiun adalah hoaks, tidak benar.

Tentang Cek Fakta

Cek fakta dibuat untuk memberikan edukasi dan literasi media kepada masyarakat luas. Selain itu, untuk melawan informasi menyesatkan dan hoaks.(ivan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *