Kalapas Kelas II A Pamekasan Gelar Silaturrahmi Dengan Rekan Media: Bangun Sinergitas dan Transparansi Informasi

Ekspos.id, Pamekasan — Dalam upaya mempererat hubungan kemitraan dan membangun sinergitas yang positif antara lembaga pemasyarakatan dengan insan pers, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas II A Pamekasan menggelar acara silaturrahmi dengan rekan media di depan Lapas, Senin malam (3/11/2025).

Acara yang berlangsung hangat dan penuh keakraban tersebut dihadiri oleh sejumlah perwakilan komunitas wartawan di Pamekasan dari berbagai media cetak, online, elektronik dan televisi di Kota Gerbang Salam. Turut hadir Kalapas Kelas II A Pamekasan Syukron Hamdani, hadir pula pejabat struktural Lapas dengan wajah-wajah baru.

Syukron Hamdani Kalapas Kelas II A Pamekasan, dalam sambutannya, menegaskan bahwa kegiatan silaturrahmi ini bukan hanya sekadar ajang temu ramah, melainkan juga sebagai langkah membangun komunikasi dua arah antara lembaga pemasyarakatan dan media. Menurutnya, media memiliki peran penting sebagai jembatan informasi publik yang objektif dan berimbang, khususnya dalam menyampaikan berbagai program pembinaan warga binaan kepada masyarakat.

“Kami sangat menyadari betapa pentingnya peran media dalam mendukung transparansi dan akuntabilitas lembaga pemerintah, termasuk di lingkungan pemasyarakatan. Melalui sinergi ini, kami berharap masyarakat dapat memahami bahwa pembinaan di dalam Lapas berjalan dengan baik, penuh pembelajaran, dan berorientasi pada perubahan positif.”

Langkah perbaikan yang dilakukan tidak hanya bersifat internal, tetapi juga melibatkan berbagai pihak eksternal seperti pemerintah daerah, organisasi sosial, dan kalangan media. Hal ini dilakukan agar tercipta kolaborasi yang kuat dalam mendukung proses pembinaan serta reintegrasi sosial bagi warga binaan setelah menjalani masa hukuman.

Salah satu fokus utama perbaikan yang digagas oleh Kalapas adalah optimalisasi program pembinaan kemandirian. Lapas Pamekasan kini tengah memperkuat kegiatan pelatihan keterampilan seperti pertukangan, sablon, pertanian, dan produksi kerajinan tangan. Kegiatan ini diharapkan dapat membekali warga binaan dengan kemampuan praktis yang berguna setelah mereka bebas nanti.

Selain itu, pembinaan kepribadian juga mendapat perhatian serius. Melalui kegiatan keagamaan, bimbingan rohani, dan ceramah motivasi, warga binaan dibimbing agar memiliki karakter yang lebih baik serta mampu menata kembali kehidupan sosial dan spiritual mereka.

“Kami ingin agar warga binaan benar-benar siap kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik. Mereka tidak hanya harus berubah dalam perilaku, tapi juga memiliki kemampuan untuk mandiri dan produktif,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, sejumlah awak media juga diberikan kesempatan untuk berdialog langsung, menyampaikan saran, serta berdiskusi terkait peran media dalam mendukung keterbukaan informasi publik di bidang pemasyarakatan. Ketua AJP (Aliansi Jurnalis Pamekasan) Khoirul Umam, mengapresiasi langkah proaktif pihak Lapas yang membuka ruang komunikasi terbuka dan memperlihatkan komitmen terhadap keterbukaan informasi.

Khairul Umam menilai bahwa acara silaturrahmi seperti ini penting untuk menjaga hubungan baik antara lembaga pemerintah dan media. Selama saya jadi wartawan baru kali ini Lapas mengadakan diskusi dengan media, bahkan bincang santai ini bukan hanya formalitas tapi memberikan ruang kepada media untuk menginformasikan hal yang positif terhadap semua kegiatan Lapas secara objektif dan akuntabel.

“Silaturrahmi seperti ini membangun kepercayaan dan menghilangkan jarak. Kami bisa melihat langsung bagaimana proses pembinaan dilakukan dan bisa menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat,” ujarnya.

Acara silaturrahmi tersebut diakhiri dengan ramah tamah, sesi foto bersama yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Lapas Kelas II A Pamekasan tidak hanya fokus pada pembinaan warga binaan, tetapi juga menjunjung tinggi prinsip kolaborasi dengan semua pihak, termasuk insan media sebagai mitra strategis dalam menjaga citra positif lembaga dan memperkuat transparansi publik.

Dengan terjalinnya komunikasi yang harmonis antara Lapas dan media, diharapkan ke depan informasi yang sampai ke masyarakat semakin akurat, edukatif, dan mencerminkan semangat perubahan menuju lembaga pemasyarakatan yang lebih terbuka, humanis, dan berintegritas. (Rina)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *