Kiai Muddattsir Panyeppen Bantah Dukung Paslon KHARISMA

Oplus_131072

Ekspos.id, Pamekasan  — Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen, Palengaan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, KH. Mohammad Muddattsir Badruddin, dengan tegas membantah adanya dukungan kepada Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan KH. Kholilurrahman dan Sukriyanto (Kharisma) yang beredar melalui sebuah rekaman suara, rekaman tersebut adalah palsu dan tidak benar.

Pengurus MPP IKBAS Maltuful Anam menyampaikan, pihak pesantren tidak menyatakan dukungan kepada Paslon manapun, baik di Pamekasan maupun di wilayah lainnya. Hal ini disampaikan KH. Mohammad Muddattsir Badruddin setelah dirinya dipanggil secara khusus.

KH. Muddattsir, yang dalam kondisi sakit pasca operasi dan baru keluar dari Rumah Sakit Islam Surabaya, mengungkapkan kekesalan dan kesedihan atas adanya pihak-pihak yang menyebarkan informasi bohong yang menyebutkan dirinya mendukung salah satu calon.

“Enje’ mak tegeh galluh oreng jeriyah, sengkok kik gerring kipuruh kaloar derih masakek lokanah operasi kik tak beres kik edhelem perawatan, ben kik wajib kontrol dhelen leme areyakik, onggu-onggu jahat oreng jeriyah, sengkok tak ridho fid dunya wal akhiroh, nambeih beban penyakit ka sengkok, agabay modorot,” ungkap Anggota DPRD Pamekasan dari Partai Bulan Bintang (PBB) Pamekasan sambal menirukan perkataan yang disampaikan oleh KH. Mohammad Muddattsir Badruddin.

Dijelaskannya, pihak pesantren mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, supaya  tidak saling merusak hubungan karena kepentingan sesaat, apalagi dengan menyebarkan informasi yang tidak benar.

“Kiyai tetap mengharap kepada semua pihak agar tetap menjaga ukhuwah jangan sampai ukhuwah kita sesama famili dan dengan tetangga juga dengan teman-teman dan sahabat dirusak gara-gara kepentingan sesaat karena itu bertentangan dengan Syari’at, apalagi dengan cara melakukan dusta yang dibuat-buat justru menyangkut Ulama dan semuanya itu adalah jelas merupakan penyalahgunaan lembaganya Rosulullah SAW. Yaitu Pesantren,” ungkapnya.

Ditegaskannya, Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen tidak terlibat dalam politik praktis dan mendukung segala bentuk upaya yang dapat memecah belah umat, sebab berpegang pada ajaran Islam pesantren ini mengutuk segala bentuk penyalahgunaan nama ulama dan pesantren demi kepentingan politik.

“Kepada teman-teman dan sahabat-sahabat tetap diminta melanjutkan Istighotsah nya semoga Kiyai dengan Nyai yang sedang terkapar karena sakit dapat segera disembuhkan,” ungkapnya tokoh yang saat ini menjadi Ketua PC GP Ansor Pamekasan itu.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *