Oleh ; _Muhammad Ali Muhsin Rofiey Notonegoro, Ama.Spd.I_ Wakil Sekretaris MD *KAHMI* Kabupaten Pamekasan
Sebuah _pragmen historis_ Nabi Yusuf sebagai pemimpin Mesir, mengabulkan permohonannya. Nabi Yusuf memberikan mereka makan dan memenuhi perbekalan hidup lainnya.Keberadaan surat Yusuf dengan aneka peristiwa yang melingkupi memberikan pesan bahwa betapa pentingnya kisah tersebut untuk diambil pelajaran. Terutama tentang keluarga, keteguhan dalam bertauhid, visi dan kebajikan seorang pemimpin dan sebagainya.Laku puasa tetap dijalankan Nabi Yusuf meski menjabat sebagai pimpinan di Kerajaan Mesir. Dia tetap berpuasa meski fasilitasnya terjamin sebagai orang nomor satu kerajaan. *Reputasi futuristik* Nabi Yusuf sudah terbentuk sejak kecil ketika ia menyatakan mimpinya kepada ayahnya. Dan terasah dengan baik ketika di penjara.
Pribadinya yang jujur dan amanah membuatnya menjadi orang yang dipercaya. Tidak mungkin seorang raja akan percaya pada seseorang yang tidak kompeten atau diragukan reputasinya, baik keilmuan maupun kualitas personal.
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Bulan Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan penuh berkah. Allah mewajibkan kalian berpuasa Ramadhan. Pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibanding seribu bulan. (HR Ahmad)
*Sebelas bulan di tebus satu bulan*
Ketika sebelas saudaranya memohon Nabi Yusuf agar memenuhi kebutuhan hidup mereka, yang waktu itu dilanda kelaparan, Nabi Yusuf sebagai pemimpin Mesir, mengabulkan permohonan tersebut. Nabi Yusuf memberikan mereka makan dan memenuhi perbekalan hidup lainnya.
وَلَمَّا جَهَّزَهُمْ بِجَهَازِهِمْ قَالَ ائْتُونِي بِأَخٍ لَكُمْ مِنْ أَبِيكُمْ أَلَا تَرَوْنَ أَنِّي أُوفِي الْكَيْلَ وَأَنَا خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ
Dan ketika Yusuf menyiapkan bahan makanan untuk mereka, dia berkata: (jika kalian datang ke sini lagi), bawalah kepadaku saudara kalian yang seayah dengan kalian. Tidakkah kalian melihat bahwa aku telah memberikan (kepada kalian) takaran yang penuh dan telah menjadi tuan rumah yang terbaik? (QS Yusuf [12]:59).
Nabi Yusuf yang membantu dan memenuhi kebutuhan sebelas saudaranya tersebut sama halnya dengan bulan Ramadhan yang menjadi pengganti kekurangan seorang hamba ketika tidak maksimal menjalankan kebaikan di sebelas bulan lainnya. Bulan Ramadhan menjadi bulan pelipatgandaan dan rapelan pahala, yang menjadi pelengkap ketidaksempurnaan seorang hamba dalam menjalankan ibadah di sebelas bulan lainnya.
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى مَا شَاءَ اللَّهُ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ طَعَامَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي
Setiap kebaikan yang dilakukan manusia dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan semisal sampai tujuh ratus kali lipat, Allah berfirman: Kecuali amalan puasa. Amalan puasa itu untuk-ku dan aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia meninggalkan makanan dan syahwatnya karena-ku. (HR Muslim).
Nabi Yusuf menghapus dendam, memberi maaf untuk sebelas saudaranya dan Allah mengampuni mereka, meski waktu dulu mereka membuang Yusuf kecil ke sumur.
قَالَ لاَ تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ يَغْفِرُ اللهُ لَكُمْ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Nabi Yusuf berkata: Pada hari ini tidak ada _cercaan_ terhadap kamu. Semoga Allah mengampuni kalian. Sebab Dialah yang paling penyayang di antara para penyayang. (QS Yusuf [12]: 93).
Pemberian maaf Nabi Yusuf kepada sebelas saudaranya tersebut dianalogikan dengan _Ramadhan_ yang dijadikan khusus oleh Allah sebagai bulan pengampunan, penuh berkah dan kebaikan, yang berbeda dengan sebelas bulan lainnya.
Dari dua belas anak, sebelas anaknya tidak mampu mengobati kesedihan, keburaman penglihatan Nabi Ya’kub karena kedukaan yang mendalam. Hanyalah Yusuf yang mampu menghapus luka dan mengembalikan penglihatan Ya’kub.
اذْهَبُوا بِقَمِيصِي هَذَا فَأَلْقُوهُ عَلَى وَجْهِ أَبِي يَأْتِ بَصِيرًا وَأْتُونِي بِأَهْلِكُمْ أَجْمَعِينَ
Pergi dan bawalah baju gamis milikku ini dan letakkanlah ia ke wajah ayahku, niscaya penglihatannya akan pulih kembali dan kemudian datanglah kepadaku bersama seluruh keluarga kalian. (QS Yusuf [12]: 93).
Kisah Nabi Yusuf Sebagai Saudara Yang Sangat Peduli Dengan Saudaranya
Kisah Nabi Yusuf selanjutnya adalah bagaimana utusan Allah ini memberikan beberapa bantuan makanan kepada semua saudaranya yang tengah dilanda kelaparan. Hal ini Tentunya sama dengan bulan Ramadan sebagai salah satu bulan yang bisa memberikan pengganti dari berbagai kewajiban-kewajiban yang telah dilupakan pada beberapa bulan sebelumnya.
*Billahittaufiq Wal Hidayat*