Ekspos.id, Malang, — Dalam rangka membangun Kecamatan Singosari sebagai kawasan wisata nasional , muspika singosari bersama masyarakat adat Singhasari lintas komunitas mengadakan acara rangkaian acara budaya “Njenang Suro”, amemetri bhumi suci singhasari, pada hari kamis, 17 Juli 2025 Pukul 16.00 s/d selesai yang bertempat di Pendopo Kawedanan, jalan raya singosari No.64 Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Amemetri suci bhumi singosari tradisi budaya tahunan yang digelar oleh masyarakat singosari untuk memperingati dan melestarikan budaya serta tradisi leluhur salah satu nya njenang suro merupakan salah satu ritual budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan.
Acara njenang suro ini dihadiri Wellem. S.Sos (Plt camat singosari), Kpt Arh Heri Widodo (Danramil singosari diwakili Serka Rahmat), Kompol Tri Widyanto Fauzal S.I.K, M.S.I (Kapolsek singosari), Drs. Subadi, M.Si (ketua paguyuban lurah/kades se-kecamatan singosari), Yurike (perwakilan KEK singhasari), seluruh lurah dan kades singosari, Yusuf Tanoko (ketua adat singosari), FBM (forum beda mesra), budayawan, FKPPI, MWC Singosari, dan masyarakat adat singosari serta mahasiswa Universitas Brawijaya angkatan 33 dan 34.
Plt Camat Singosari Wellem. S.Sos menyampaikan “amemetri bhumi singosari merupakan tradisi dan budaya yang memiliki makna spiritual dan sosial khusus nya bagi masyarakat adat singosari, dimana kegiatan ini merupakan wadah positif untuk memperkuat kesadaran budaya masyarakat adat singosari serta menjadi kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk berkumpul dan memperkuat hubungan sosial yang bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat lokal”.
Sementara itu kapolsek singosari Kompol Try Widyanto Fauzal, S.I.K., M.Si. mengatakan “dengan acara budaya njenang suro ini semoga masyarakat singosari bisa menjaga kerukunan dan keamanan serta ketertiban dilingkungan masing-masing sehingga nanti nya singosari menjadi salah satu kecamatan yang aman tertib dan kondusif serta berbudaya” tutupnya. (Nng)