Ekspos.id, Malang, — Suasana malam di kawasan wisata Permandian Pentungan Sari, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, berubah menjadi lautan kebersamaan dan penuh nuansa budaya. Ratusan warga dari berbagai dusun tumpah ruah mengikuti acara “Njagong Deso”, sebuah tradisi turun-temurun yang kini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-1120 Desa Toyomarto. Jumat, 24 Oktober 2025
Tepat pukul 20.00 WIB, acara dibuka dengan Tari Remo yang penuh semangat, disusul oleh Tari Garudheya yang dibawakan oleh 15 penari muda desa. Suasana semakin khidmat ketika seluruh peserta dan tamu undangan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara serempak, menandai semangat persatuan dalam balutan tradisi.
Sejumlah tokoh masyarakat hadir dalam kegiatan budaya ini di antaranya Sumito SH (kades toyomarto)beserta perangkat desa, KH. Ach. Suudi Al Faruq, S.Pd.I, Dwi Cahyono, M.Hum, BPD , Bumdes, Pokdarwis,tomas ,toga serta para sesepuh Desa Toyomarto yang menjadi penjaga nilai-nilai luhur desa sejak dahulu.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Toyomarto, Sumito, S.H, menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga dan tamu undangan yang turut mendukung terselenggaranya acara. “Njagong Deso bukan hanya hiburan rakyat, tetapi juga bentuk rasa syukur sekaligus sarana menjaga tradisi dan kebersamaan warga Toyomarto,” ungkapnya.
Dengan Njagong desa toyomarto ini ada kesinambungan untuk membangun desa toyomarto tercinta ini lebih baik lagi.
Hari ini untuk mengingatkan kembali 5 tahun yang lalu berkumpul menjadikan catatan bersama bahwa desa toyomarto berumur 1120 tahun pada hari ini, ungkap Sumito .
Acara kemudian dilanjutkan dengan tausiah oleh KH. Ach. Suudi Al Faruq, yang memberikan wejangan menyejukkan tentang pentingnya hubungan antara pemimpin dan rakyat. “Pemimpin harus dekat dengan masyarakatnya, dan masyarakat pun jangan sungkan untuk menyampaikan aspirasinya. Kebersamaan inilah yang menguatkan desa,” pesannya.
Sementara itu, Dwi Cahyono, M.Hum, hadir sebagai narasumber sejarah yang mengulas perjalanan panjang Desa Toyomarto dari masa leluhur hingga menjadi desa yang kaya nilai budaya dan tradisi seperti saat ini.
Puncak acara berlangsung meriah dengan tari-tarian tradisional, tembang Jawa, dan pertunjukan ludruk yang di perankan seluruh perangkat desa toyomarto , yang mengundang tawa sekaligus nostalgia bagi warga.
Perayaan Njagong Deso Toyomarto tahun ini menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong dan pelestarian budaya masih hidup di tengah masyarakat. Lebih dari sekadar peringatan hari jadi, kegiatan ini menjadi ajang mempererat silaturahmi dan meneguhkan jati diri warga Toyomarto sebagai pewaris peradaban lokal yang telah berusia lebih dari seribu tahun. (nng)
