Sebelum Acara HUT Ke-6, KJJT Pamekasan Gelar Ziarah Ke Syaikhona Kholil dan Sunan Ampel

Oplus_131074

Ekspos.id, Pamekasan, — Sebelum menggelar acara Ulang Tahun, Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) Ke-6, Pengurus Wilayah Pamekasan Gelar ziarah ke Syaihona Muhammad Kholil Bangkan dan ke Sunan Ampel Syeh Yusuf untuk mengenang perjuangan para ulama terdahulu yang juga ikut andil dalam memperjuangkan ke Merdekaan Indonesia ke-80 hingga sekarang. (23/08/2025)

Cak Ma’el sebagai Ketua KJJT Wilayah Pamekasan menyampaikan bahwa jurnalis itu bukan sekedar menyampaikan informasi tentang kemajuan indonesia dari bidang politik, ekonomi, sosialbudaya dan berbagai informasi lainnya dari berbagai daerah, namun juga bisa memberikan contoh yang baik kepada publik bahwa sebagai jurnalis di tempatkan dimana saja juga bisa.

“Kita akan tunjukan bahwa jurnalis tetap indepinden dan jurnalis sebagai pilar keempat demokrasi, sebab yang saya amati wartawan saat ini sedang mengalami dekadensi moral kejurnalistikan. Banyak terjadi intimidasi wartawan di berbagai daerah dari sabang sampai meraoke, bahkan kekerasi kerap terjadi saat ini terhadap insan pers”.

Kondisi saat ini memperlihatkan banyak persoalan yang sedang dialami insan pers. Karena banyak yang mengintervensi, mengancam keberadaannya juda mengancam kehidupannya. Tidak hanya dari  pemerintah, kepentingan bisnis, intervensi bisa juga datang dari kepentingan kelompok, pengusaha dan kepentingan individu (personal).

Jadi, setidaknya kita sebagai jurnalis tetap kompak dan solid dalam membela para insan pers yang sedang mengalami banyak intervensi, tendensius atau cacian negatif bahwa jurnalis tidak setajam pada masa orde lama, media sekarang hanya dijadikan budak-budak penguasa, dan pengusaha untuk kepentingan pribadinya semata. Ujar Cak Ma’el Aktivis HMI Tahun dua ribuan.

Pengurus KJJT Wilayah Pamekasan Sebelum Berangkat Ziaroh Ke Syaikhona Kholil Bangkan dan Sunan Ampel Surabaya

Sebagai Ketua Komunitas Jurnalis Jaw Timur (KJJT) Pamekasan, menyampaikan jadi pemimpin itu tak semudah membalikan telapak tangan, butuh perjuangan penganyoman terhadap semua jurnalis agar tetap berpegang tegus terhadap kode etik dan etika jurnalis serta tetap berpegang teguh kepada independensi kejurnalistikannya, yang salah tatap katakan salah walaupun itu pahit, yang benar katakan benar dan tetap selalu membela yang benar dan tetap menginformasikan yang benar dengan sebenar-benarnya.  

Setidaknya saya berziah ke Makam Syaihona Kholil dan Makam Sunan Ampel, bisa mencontoh para ulama yang telah gugur di medan perjuangan dalam menyebarkan kebenaran tentang agama islam, dan insan pers tetap kokoh dalam menyajikan informasi yang edukatif kepada publik.

KJJT akan tetap mengayomi siapa saja sebagai insan jurnalis selagi mampu dan akan merangkul siapa saja yang siap mematuhi aturan kejurnalistikan dan organisasi, serta siapa yang punya keinginan tetap belajar menggali potensi atau  skill. Hingga menjalankan tugas sebagai profesi wartawan yang proposional.

Maka dari itu Kami  menggelar Ziaroh sebelum acara HUT KJJT ke-6, berziaroh ke makam pejuang Agama, Bangsa dan Negara, sekaligus mendo’akan para pendiri dan anggota kjjt yang telah pulang ke rahmatullah dalam menjalankan profesinya sebagai wartawan. Ada yang mati dalam ancaman kekerasan sebagai insan pers, sampai mereka meninggalkan keluarga dan kerabat, semoga meraka semua yang di panggil duluan oleh Allah di tempatkan di surgaNya. dan keluarganya yang di tinggal di mudahkan rezekinya serta tabah dan sukses dalam menjalani hidup bersama keluarganya. Pungkasnya.

Sumber Resmi Divisi Humas KJJT Wilayah Pamekasan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *