Para peserta favorit menerima hadiah dari pentia Combodug
Ekspos.id, Sampang – Sukses Adakan Parade festival Combodug (Duareh Dumalem) Ketua PCS Tutup dengan mengundang para peserta di KENKARO Cafe, Jl Makboel No.22, Kelurahan Polagan, Kec./Kab. Sampang, ketua Paguyuban Combodug, Cocok Hadi Sutrisno, menggelar acara penutupan parade festival musik tradisional Combodug, Rabu (10/05/2023).
Ketua Paguyuban ComboDug Sampang (PCS) Cocok Hadi Sutrisno menyampaikan bayak terimakasih kepada Pemkab Sampang, khususnya Bupati H. Slamet Junaidi yang telah mensupport event sebesar ini. Event ini telah mendongkrak nilai-nilai exotika budaya lokal yang ada di Kabupaten Sampang.
“Hanya ada di Kabupaten Sampang acara seperti ini, yang telah menghibur masyarakat dan mensejahterakan pelaku usaha UMKM selama Duareh Dumalem,” ucap Cocok, Rabu (10/05/2023).
Selain itu, Cocok Hadi Sutrisno juga bayak terima kasih kepada aparat TNI/Polri, SatpolPP, semua Penitia yang terlibat serta masyarakat yang telah mengspot dan menjaga ketertiban dalam acara ini.
Ia juga berharap supaya acara ini menjadi agenda rutin yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Sampang. Karena kegiatan tersebut bisa membantu melestarikan budaya lokal semakin maju dan tak terlupakan, hingga mampu dikenal oleh Dunia.
Ketua (PCS) mengajak pada semua anggotanya untuk berkomitmen agar kedepannya seni musik Combodug ini siap tampil pada event-event besar di Jawa Timur. Dan pada dinas terkait DISPORABUDPAR Sampang harus bisa saling support demi kemajuan Kabupaten Sampang,” tutupnya.
Sementara pembina Azis Kapra menuturkan dalam sambutanya bahwa dalam acara festival Combodug tahun depan supaya antara Daol combo dan Dug dug untuk dekorasinya jangan memakai dekorasi Dug dug karena membuat para penonton atau masyarakat merasa bosan melihatnya. Karena maskipun acaranya dua hari dua malem kesanya seperti satu malem dan tidak ada perbedaanya,”ungkapnya.
Azis menambahkan bahwa antara Daol Combo dan Dug dug puya ciri khas sendiri, makanya untuk mengangkat kebudayaan kita khususnya di kabupaten Sampang maka kita harus angkat budaya kita kepada masyarakat luas,”tambahnya.
Sementara itu Sipul peserta festival juga mengungkapkan sama bahwa agar ada perbedaan antara Daol Combo dan Dug dug harus di bedakan karena semua kebudayaan ada sejarahnya dan musik Daol Combo asli puya Sampang, benar apa kata pembina kita harus mengangkat kebudayaan dengan ciri khas masing-masing, biar ada perbedaan mana yang budaya kita dan mana budaya daerah lain,”ucapnya.
“Kami atas nama semua peserta dalam festival Combodug juga bayak terimakasih kepada semua Penitia PCS yang telah memfasilitasi para pecinta musik tradisional semoga kedepan bisa lebih besar lagi dan kalau bisa kita buat lagu wajib khusus PCS agar lebih bagus,”ujarnya.
Perlu diketahui peserta Festival Combodug ada 41 peserta diantara Daol Combo 24 antara lain ; Plakaran Jaya, Mokong Jaya Team, Putra Glisgis, Gapura 181 Istana, Garam, Adela, Gempa, Putra, Panglima, Putra Kamboja Jr, Putra Amighozt Karangentang, Sertu Mas, Restu, Kacong Nambegen, Putra Muda Speed, Platim Bersatu, Putra Bopo, Remaja Pahlawan, Suhadak, Remaja Mangkubumi, Putra Khor Bhukor, Garuda Jaya, Gerpas, Carera 96, Bajik Grup 177, Putra Jrengon dan Dualas bersatu.
Dan Daol Dug dug 17 peserta;
Lancenk Kajuk, Putra Rajawali Original, Lanceng Pejjungan, Anaconda Putra Batu Raja, Dharma Langit, Ikamaru Percussion, Raden Pengobar, Putra Branjangan, Lancenk Kramat, Toger_MX, Seruni Reborn, Jr Group, Mahapati Grup, Conk Longor, Maharaja, Lanceng Kramat 2 dan Kades Pangelen.(Elly)