Ekspos.id, Pamekasan – Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) bagian dari tahapan program Pena Santri DPP Persatuan Alumni Darul Ulum Banyuanyar (PERADABAN) menjadi perhatian secara nasional, mengingat total pendaftar secara keseluruhan sebanyak 90, kemudian panitia melakukan penelitian dan penilaian secara adminstratif diputuskan sebanyak 50 peserta yang kemudian naskahnya dinilai oleh para reviewer.
Hal ini sebagaimana dipaparkan oleh ketua LKTI Pena santri 2024, Dr. Abdul Gaffar, M.Pd.I “LKTI Pena Santri 2024 kali ini mengesankan dan memeras otak panitia, mengingat peserta sebanyak 90, lalu diputuskan 50 peserta yang dianggap lolos adminitrasi untuk diserahkan naskahnya ke tim reviewer dan dipilih 20 nomine untuk melakukan presentasi”.
Presentasi nomine 20 besar perhelatan akbar bergensi Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional Pena Santri 2024 dilaksanakan pada tanggal 29 September 2024 melalui via Zoom Meeting. Dari nomine 20 besar, terdiri dari berbagai latar mulai dari Sekolah Menengah pertama (SMP), S1, S2, S3 bahkan ada yang sudah bergelar doktor. Salah satu anggota panitia pena santri 2024 Jalaluddin menuturkan, “saya kaget pada pelaksanaan LKTI Pena Santri 2024, para peserta terdiri dari banyak latar belakang pendidikan yang siap bersaing menyajikan memaparan temuan terbaiknya”.
Output dari LKTI 2024 selain akan diterbitkan dalam bentuk buku berISBN akan diterbitkan di jurnal terindex Sinta dan OJS. “kami sudah berkejasama dengan beberapa jurnal, salah satunya Jurnal Al-Irfan, Fikrotuna dan Jurnal DINAMIKA untuk memuat atau menerbitkan karya yang terpilih sebagai juara 1, 2 dan 3 juga harapan 1,2 dan 3. Tentu kita akan mengikuti gaya selingkung jurnal tersebut” tutur Gaffar Dosen STAI DUBA Pamekasan.
Adapun pengumuman para pemenang LKTI Pena santri 2024 akan diumumkan pada penutupan Pena santri 2024 “setelah presentasi 20 besar dilaksanakan, tentu kami akan menunggu keputusan dari tim reviewer/ para juri melakukan penjumlahan penilaian secara keseluruhan mulai dari naskah dan nilai presentasi. Pengumuman pemenang LKTI Pena Santri, insyaallah jika tidak ada perubahan akan diumumkan berbarengan dengan penutupan pena santri 2024”. Tutup Gaffar mantan aktivis HMI Jogjakarta. (el/ivan)