Ekspos.id, Sampang – Seorang siswi kelas XII Desain Permodelan dan Informasi Bangunan SMKN 1 Sampang. Bernama Miladatul Khoir mampu berkarya dimasa pademi Covid-19, bermodal ponsel pintar.
Mila tidak patah semangat meski tidak memiliki laptop untuk menuangkan imajinasinya mejadi cerita. Terbukti Novel pertama dengan judul ” Minimum” (mini memory un mine) yang ditulis olehnya telah diterbitkan. Mila sendiri mengatakan dirinya mulai serius menulis sejak tahun 2021.
“Awal pembuatan tahun 2021 bulan Januari waktu saya PKL, saya meminjam laptop kantor untuk menulis dan Alhamdulillah diizinkan. Setelah itu saya mencoba membuatnya di ponsel melalui sebuah website, disitu juga Alhamdulillah banyak penyukanya, kurang lebih 190 orang sudah membaca.” Kata Mila.
Selain membuat novel di website Mila juga beberapa kali mengikuti event-event dan mendapatkan respon yang baik.
“Saya mendapat dukungan dari Ibu Aulia dan Kepala Sekolah. Sebelum bertemu dengan Ibu Aulia saya bertemu dengan Ibu Iroh, guru BK saya sendiri untuk meminta saran kepada Ibu Aulia. Sampai akhirnya Ibu Aulia yang meminta izin kepada Kepala Sekolah dan diizinkan, sehingga saya bisa merevisi selama kurang lebih 2 bulan.” Ucapnya.
Ibu Aulia juga memberi bimbingan kepada remaja kelas XII ini dengan memberi saran untuk tidak menulis di Novel saja, melainkan dikepenulisan lainnya.
“Awal Januari tanggal 28 tahun 2022, Novel ini terbit dengan izin Kepala Sekolah. Dan untuk biayanya juga dari Kepala sekolah. Saya berterima kasih sekali kepada Ibu Aulia, Ibu Iroh dan khususnya Kepala Sekolah yang sudah memberikan saya izin untuk menerbitkan sebuah buku (Novel) disekolah.” Lanjutnya.
Ibu Aulia Niswa guru Bahasa Indonesia, pembimbing Mila menjelaskan jika buku tersebut telah diterbitkan melalui ‘Penapedia’ dan dicetak sebanyak 50 lembar untuk keperluan perpustakaan, dengan biaya yang ditanggung oleh sekolah.
“Alhamdulillah dengan dukungan dari Kepala sekolah Novel ini bisa diterbitkan, karena kita juga sudah berkomitmen untuk meningkatkan literasai disekolah. Ini juga bukan hanya atas bimbingan saya saja, tetapi atas bimbingan guru-guru Bahasa Indonesia yang lainnya juga. Dan akhirnya dengan masukan-masukan yang diberikan tersebut, Mila bisa merevisi Novelnya. Sampai akhirnya jadilah tulisan yang layak untuk diterbitkan.” pungkasnya.
Sementara Kepala SMKN 1 Sampang Budi Sulistyo menanggapi tentang hasil karya litersi anak didiknya dengan mendukung dan mensupport penuh untuk menjadikan sebuah karya.
“Saya bangga sekali dengan ananda Miladatul Khoir dan juga guru pembimbingnya yaitu, Ibu Aulia yang begitu semangat, tidak pernah lelah untuk pembelajaran literasi kedepannya. Maka dengan semangat itu untuk masalah anggaran kita support 100℅ untuk anak bisa menyampaikan karya-karya yang dibikin.” Ujarnya.
Budi menyampaikan bahwa anak didiknya ini sedikit kesulitan dalam masalah ekonomi.
“Ini yang perlu kita inspirasi, meskipun dengan keterbatasan ekonomi tidak membuat anak mengurungkan niat untuk mewujudkan mimpinya. Saya minta kedepannya tidak berhenti disini walaupun ananda Mila sudah lulus dari SMK ini. Mudah-mudahan bisa tetap berkarya untuk dirinya dan untuk mengangkat derajat keluarganya.” lanjutnya.
Budi juga menyampaikan bahwa SMKN 1 Sampang telah membuat sebuah program yang akan diterbitkan tahun 2023 yaitu, karya-karya literasi seperti puisi, cerpen dsb. (Elly)