Ekspos.id, Pamekasan – Ribuan Wali Santri hadiri Acara Wisuda Tahfidz Al Qur’an SMP SMA Tahfidz Darul Ulum Pondok Pesantren Banyuanyar ke IX dengan jumlah 214 dari katagori 10 Juz 114, 20 Juz 61 dan 30 Juz 39, dari tingkatan sekolah SMP dan SMA Tahfid Darul Ulum Banyuanyar, Desa Potoan Daya Kec. Palengaan Kab. Pamekasan Madura, Ahad (07-01-2024).
Acara tersebut dihadiri oleh Pengasuh PP. Banyuanyar R.KH. Hasbullah Samsul Arifin, Lc., R.KH. Sholihuddin Al Ayyubi, LC., Dewan Pengasuh Sekaligus Ketua STIBA (Sekola Tinggi Islam Banyuanyar) Pamekasan, Prof.Dr.H.Ahmad Zahro, MA., RKH Faiq Abdul Ghafur Pengasuh Po.Pes Al Mujtamak Plakpak, Para Ulama di Pamekasan sekaligus penguji peserta wisuda tahfidz Al Qur’an semua katagori, Dr.H.Ach.Baidowi, S.Sos, M.SI., Anggota DPR RI Fraksi PPP, Ketua Pengurus PP. Banyuanyar Drs. Khalil Asy’ari, Prof. Dr. Zainuddin Syarif, M.Ag., Duta Pendidikan dan Ketua DPP Peradaban, Fatho Rohman, M.Si., Ketua Fraksi PPP Kab. Pamekasan sekaligus CEO Kafa Comunity (Kak Faonk Comunity), Saedi Johan Bawaslu Kab. Pamekasan, Pengurus PP. Banyuanyar serta semua guru-guru dan Kepala Sekolah dari Paud, TK/RA, Madin, MI, SMP, MTs, MA, SMK, SMA, SMA Isbatiyah, Ketua IAI Al-Khairat Dr.Mahfud, M.Pd., dan Ketua STIBA Banyuanyar LPI Darul Ulum Banyuanyar dan para wali bahkan masyarakat umum yang berkisar 5000 lebih.
Wisuda Tahfidz Al-Qur’an di Pimpin Langsung Oleh Pengasuh Pondok Pesantren Banyuanyar dan Dewan Pengasuh. Ucap Mahmud Ayatullah selaku direktur MDQ (Markas Dirosah Qur’aniyah) Pondok Pesantren Banyuanyar menyampaikan bahwa siswa SMP dan SMA Tahfidz tersebut sudah dilatih, diuji beberapa kali untuk diwisuda dalam kepasihan hafalannya agar meraka tidak hanya diwisuda akan tetapi benar-benar menghafal Al Qur’an secara fasih dari 10, 20 sampai 30 Juz.
Diera digital, Al-Qur’an harus di jaga dan dipelihara. Para Wisuda tersebut yang menghafal Al-Qur’an secara fasih untuk memelihara, menjaga dan melestarikan kemurnian Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah Saw dengan cara menghafal diluar kepala agar tidak terjadi perubahan dan pemalsuan serta dapat menjaga dari kelupaan baik secara keseluruhan ataupun sebagiannya. Pungkasnya.
Hofif, M.Pd.I., Kepala Sekolah SMA Tahfidz berpesan bahwa siswa yang sudah menghafal 30 Juz mendapatkan biasiswa full dari STIBA (Sekolah Tinggi Islam Banyuanyar) Pamekasan dan kegiatan wisuda juga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kenangan dan juga sebagai motovasi bagi anak-anak didik untuk lebih semangat lagi dalam menimba ilmu dikemudian hari, tidak hanya itu saja namun juga menjadi momentum baik bagi orang tua untuk terus berjuang mengasuh putra-putrinya ke jenjang pendidikan selanjutnya.
“Wisuda Al-Qur’an pada hari ini, memberikan motivasi yang besar kepada siswa-siswi kita untuk terus menempuh jenjang pendidikan dan terus menimba ilmu yang lebih baik lagi, yang lebih besar lagi di jenjang-jenjang berikutnya,” katanya.
Mohammad Rofiuddin, MM., Juga mehimbau kepada orang tua pendidikan bagi anak, kita sadari bersama menjadi tanggung jawab guru dan orang tua, oleh karena itu sinergitas keduanya tentu menjadi sangat penting mengiringi tumbuh kembangnya anak didik.
Pondok Pesantren dan disekolah gurulah yang berperan penting mentransfer ilmu dan membimbing, dirumah tentu orang tua juga wajib menjadi pendidik, pembimbing dan pengasuh, serta memberi teladan yang baik jika mengerim ke Pondok bukan hanya dikirim dengan uang danlainnya akan tetapi bapak/ibu harus menguji sejauhmana kepasihan anak dan kemampuan anak dalam pendidikannya. Pungkasnya.
Prof. Dr. KH. Ahmad Zahro, MA., Menyampaikan bahwa Madura paling banyak penghafal Al-Qur’annya terutama di LPI Darul Ulum Pondok Pesantren Banyuanyar sampai mencapai 214 yang di wisuda Al-Qur’an dari 10 Juz, 20 Juz dan 30 Juz, sungguh luar biasa dan ini baru pertama kalinya saya menemukan penghafal Al-Qur’an paling banyak, semiga yang menghafal alqur’an bisa mempertahankan dan menjaga ayat-ayat Al-Qur’an secara utuh serta bisa mengamalkannya dalan kehidupan sehari-hari.
Menghafal itu mudah dan gampang yang paling sulit mempertahankan hafalannya, teruslah berjuang dan bertahan dalam 30 agar tetap menjadi sehabat Allah. Berbahagilah bapak/ibu yang mempunyai anak penghafal Al-Qur’an karena bagi penghafal sudah mendapat jaminan dari Allah SWT masuk surga. Tutup Prof. Dr. KH. Ahmad Zahro, MA. (mail)