Ekspos.id, Malang, – Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono, B.Eng., M.M., MBA, melakukan kunjungan kerja ke Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Malang. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau langsung fasilitas dan proses inseminasi buatan yang ada di BBIB, serta memberikan arahan terkait pengembangan sektor peternakan nasional, khususnya dalam upaya mencapai swasembada daging dan susu.Senin (5/8/2024)
Acara dimulai sekitar pukul 02.10 WIB dengan peninjauan ke area penampungan semen segar sapi pejantan unggul, yang menjadi salah satu fasilitas unggulan di BBIB Singosari. Selanjutnya, Wakil Menteri Pertanian membuka pelatihan penanganan gangguan reproduksi ternak yang diikuti oleh dokter hewan dari berbagai wilayah di Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Sudaryono menekankan pentingnya peningkatan layanan inseminasi buatan dan kesehatan ternak sebagai langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada impor daging dan susu. “Kita harus memastikan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, kita bisa memiliki indukan sapi perah dan pedaging yang mencukupi kebutuhan dalam negeri. Hal ini penting agar Indonesia dapat mengurangi impor daging secara bertahap tanpa mengganggu peternak lokal,” ujarnya.
Wakil Menteri juga menyatakan bahwa pemerintah merencanakan untuk mendatangkan sekitar 1,2 juta ekor sapi pedaging dan perah dalam beberapa tahun ke depan. Meski menghadapi berbagai tantangan, seperti kesiapan lahan dan infrastruktur, program ini diharapkan dapat terealisasi dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk BBIB Singosari.
Sudaryono memberikan apresiasi atas kesiapan BBIB Singosari dalam mendukung program swasembada da
ging dan susu. “BBIB Singosari telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung program nasional ini, dan kami berharap kerjasama ini dapat membawa hasil nyata dalam waktu dekat,” katanya.
Kepala BBIB Singosari, Dr. Akbar M.P., turut memberikan sambutan, menjelaskan berbagai program dan inovasi yang telah dijalankan oleh BBIB. Di antaranya adalah peningkatan efisiensi dalam inseminasi buatan, perbaikan kualitas genetik ternak, dan pengembangan teknologi baru untuk memastikan keberlanjutan sektor peternakan di Indonesia.
Acara ini juga mencakup sesi tanya jawab yang melibatkan peserta pelatihan dan tamu undangan, serta ditutup dengan penyematan tanda peserta pelatihan oleh Wakil Menteri Pertanian.
Selain rombongan dari Kementerian Pertanian, kunjungan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dari berbagai instansi
1. drh. Syamsul Ma’arif, M.Si (Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Peternakan dan Kesehatan Hewan)
2. Dr. Ir. Bustanul Arifin Caya, M.D.M (Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian)
3. Ir. Dydik Rudi Prasetya, M.M (Kepala Dinas Pertanian dan KP Jatim)
4. Dr. Ir. Setya Budhi Udrayana, S.Pt., M.Si., IPM (Direktur Poltabang Malang)
5. Dr. Andy Wijanarko S.P., M.Si. (Kepala Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Pemanis dan Serat)
6. Dr. Ir. Nurdiah Husnah, M.Si (Plt. Kepala BSIP Jatim)
7. Tri Wahyudi Saleh (Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia)
8. Dr. Rachmat, S.Si., M.Si. (Direktur Perlindungan Tanaman Pangan)
Beserta peserta Diklat.
Juga turut hadir menyambut kunjungan Wakil Menteri Pertanian dari sejumlah pejabat daerah di Kabupaten Malang, di antaranya.
1. Kolonel Inf Setyo Wibowo (Danrem 083/BDJ).
2. Kolonel Inf Heri Bambang Wahyudi (Aster Kasdam V/Brw).
3. Letkol Inf Yuda Sancoyo, M.Han (Dandim 0818/Malang-Batu).
4. Drs. Didik Gatot Subroto, SH., MH (Wakil Bupati Malang).
5. Ir. Avicenna M. Saniputera, M.T., M.H (Kepala DPTHP Kab. Malang).
6. Farid Habibah (Kepala Dinas PU SDA Kab. Malang).
7. Dr. Ir. Budiar, M.Si. (Kepala DPKPCK Kab. Malang).
8. Dr. Fauziah T. Ladja, M.Si. (Kepala BSIP Jestro Wilayah Kabupaten Malang).
9. Bapak Wellem, S.Sos (PJS Camat Singosari).
10. Kapten Arh Heri Widodo (Danramil 26/Singosari).
11. Kompol Masyhur Ade, S.I.M., M. (Kapolsek Singosari).
12. Sumito SH (Kades Toyomarto).
Kunjungan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas pelayanan dan penanganan gangguan reproduksi ternak di wilayah Jawa Timur.
Serta dapat memperkuat sinergi antara Kementerian Pertanian dan instansi terkait dalam upaya meningkatkan kualitas reproduksi ternak dan kesejahteraan peternak di seluruh Indonesia, agar swasembada susu maupun daging sapi bisa terlaksana dengan baik,” (anan)