Ekspos.id, Pamekasan – Pekan ini, penceramah kondang, KH Musleh Adnan, diseret ke area politik oleh kelompok pendukung salah satu Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Dengan tegas, Pengasuh Yayasan Tahfidz Karang Anyar Pondok Pesantren Nahdhatut Taklimiyah, Plakpak Pegantenan, Pamekasan tidak ikut campur urusan politik praktis di Pilkada 2024.
“Sampai kapanpun Musleh tidak mau ikut urusan politik, deddi mun bedeh gember Musleh je’ toro’ (Jadi kalau ada gambar Musleh jangan ikuti),” tutur KH Musleh dihadapan jamaah, seperti cuplikan video ceramah KH. Musleh.
Kepada jamaah, KH Musleh menuturukan tidak perlu bertanya soal pemilihan Bupati, karena sudah komitemen untuk tidak ikut campur urusan politik praktis.
Narasumber yang enggan di cantumkan namanya (xx) sebagai jama’ah aktif KH. Musleh mengatakan kepada awak media, bahwa jama’ah saya yang alumni pondok pesantren banyuanyar haram hukumnya kalau tidak mengikuti gurunya, ucapnya.
Bahkan KH Musleh menceritakan pandangan politiknya berbeda dengan putranya pada Pemilu 2024.
“Pilih nomor ini cong,” perintah KH Musleh kepada putranya.
Perintah KH Musleh diabaikan putranya karena beda pilihan politik.
“laen pilihan ba (beda pilihan aba, gitu,” cerita KH Musleh.
KH Musleh sendiri tidak pernah intervensi santrinya untuk memilih Paslon terntentu.
“Gule tak bisa intervensi anak, apa pole ka santri (saya tidak bisa intervensi anak untuk memilih Paslon terntentu, apa lagi kepada santri,” tegas KH Musleh.
Untuk itu, KH Musleh meminta doa kepada masyarakat agar dirinya tidak terkoda terjun politik. Ia lebih anjoy ceramah dan ngaji bareng jamaah.(*)