Ekspos.id, Jawa Timur – Duet Baru pasangan PDIP & PPP penantang Kofifah di PilGub jawa timur, Abdullah Azwar Anas politisi PDIP dua periode menjadi Bupati Kabupaten Banyuangi dan sekarang sedang menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB).
Abdullah Azwar Anas, adalah pria kelahiran Banyuwangi 6 Agustus 1973, bersekolah di berbagai kota, mulai dari Banyuwangi, Sumenep, hingga Jember. Ia pindah ke Jakarta untuk mengenyam pendidikan Fakultas Teknologi Pendidikan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta (sekarang Universitas Negeri Jakarta) dan Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Pada 2005, ia studi S-2 pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Profesinya diawali dengan menjadi seorang reporter Radio Prosonalia FM di Jember dan Jakarta pada tahun 1990 hingga 1992. Azwar dikenal aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama. Ia pernah menjabat sejumlah posisi penting dalam organisasi Islam terbesar se-Indonesia itu.
Pada 2000 hingga 2003, Azwar menjadi Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama. Pada tahun selanjutnya Azwar dipercaya sebagai Ketua PP GP Ansor pada 2004 hingga 2009. Azwar memulai kiprah politiknya pada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Melalui PKB, Azwar menduduki kursi Anggota DPR RI periode 2004-2009.
Usai dari kursi dewan, suami dari Ipuk Fiestiandani ini terpilih menjadi Bupati Banyuwangi di usung dari partai PDIP dua periode di Banyuwangi, selama ia memjadi banyak prestasi dan penghargaan dari berbagai pihak. Dan setelah itu di angkat menjadi mentri PAN RB mas kepemimpinan presiden Joko Widodo.
Karir politik Azwar Anas cukup mateng untuk menjadi bakal calon gubernur Jawa Timur yang akan melawan Kofifah Indar Parawansa di Pilgub 2024 November bulan yang akan datang. Menurut pendapat Prof. Zainuddin Syarif, Pakar Politik Islam dan kepala Satuan Pengawas Internal (SPI) IAIN Madura.
Achmad Baidowi (awiek) politisi muda dari PPP, menjadi anggota DPR RI selama dua periode dari Jawa Timur Wilayah Madura, peria kelahiran Banyuangi pada 13 April 1980, dari pasangan Durahim dan Ramna, sejak kecil Achmad Baidowi diasuh oleh Amirudin dan Noersaedah yang merupakan paman dan bibinya. Tumbuh dan besar di lingkungan religius karena Amirudin merupakan guru ngaji dan imam masjid di Dusun Tegalgondo, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, sekaligus aktivis NU di tingkat ranting. Sekarang orang tua awiek sudah mulai merintis lembaga pendidikan mulai dari PAUD/nol kecil dan nkr besar, Madrosyah MI dan Diniyah, Hingga SMP. Dan sekarang sudah mulai menerima atau sudah mulai membuka Pondok Pesantrin dari anak kecil hingga remaja, dari kalangan perempuan dan laki-laki.
Baidowi menyelesaikan pendidikan dasar di SDN I Tegalharjo II (1992), SMPN I Kalibaru (1995), lalu masuk ponpes Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan Madura hingga tamat Madrasah Aliyah (1998). Tamat dari MA, ia menjalani profesi sebagai Guru Tugas di LPI Bustanul Ulum, Sana Laok, Waru Pamekasan (1998-1999) dan LPI Darul Ulum I Sumberdaga Waru Barat, Waru Pamekasan (1999 – 2000).
Ia memulai karir sebagai wartawan Koran SINDO (Seputar Indonesia) pada 2006-2013 dengan jabatan terakhir Redaktur. Semasa menjadi wartawan, dia bertugas di wilayah Madura, gedung DPR, partai politik, kementerian, dan Balai Kota DKI Jakarta. Dia dua kali liputan luar negeri yakni Malaysia (2010) dan Korea Selatan (2011).
Baidowi, pernah juga dipercaya sebagai Staf Khusus PT MRT Jakarta (2011), Tenaga Ahli Ketua Komisi IV DPR (2013-2014), Tenaga Ahli Anggota Komisi III DPR (2014-2016). Dia juga pernah jadi Ketua Litbang Persatuan Alumni Darul Ulum Banyuanyar (Peradaban) (2010-2020), dan Ketua Departemen Pembinaan Keluarga Pengurus Pusat ICMI (2015-2020).
“Kedua sosok Abdullah Azwar Anas (Bakal Calon Gubernur Jatim) dan Achmad Baidowi (Bakal Wakil Gubernur Jatim) sama-sama politisi muda, karir politiknya tidak perlu di pertanyakan lagi”. Tinggal bagaimana untuk melanjutkan komunikasi politik yang lebih inten dengan elit politik pemegang kebijkan dari partai PDIP dan PPP, untuk bagaimana kedua figur ini bisa mendapatkan mandat dan rekomendasi yang pasti.
Zainuddin sebagai profesor pakar politik islam, mengatakan duet Azwar Anas dengan Boidowi sangat mungkin dan mempunya peluang besar untuk maju bakal calon Guber Jawa Timur melawan Khofifah sebagai poros baru. namun butuh perjuangan exstra karena akan melawan petahana.
Semuanya masih serba kemungkinan, mungkinkah Khofifah akan ada lawan berat, atau tidak ada lawan di pilgub Jatim 2024 mendatang. Bisa saja sekarang lawan beratnya incamben PDIP duet PPP. Sebab prosesnya masih lama dengan untuk tahapan pilgub jatim.
Sosok Abdullah Azwar Anas dan Achmad Baidowi sangat pas mendapatkan mandat berperang melawan Khofifah. Kolaborasi Nasionalis dan Agamis, sebagai tokoh Jawa tapal kuda dan tokoh Madura, pungkasnya. (el)