Mengenang 7 Hari Tragedi Kemanusiaan Korban Kekerasan Anak di Kota Batu Dengan Gelar Doa bersama

Ekspos.id, Malang Kota Batu, 6 Juni 2024 — Hari ini, masyarakat Kota Batu memperingati Hari Anti-Bullying sekaligus mengenang tragedi kemanusiaan yang merenggut nyawa seorang anak akibat kekerasan. Acara ini merupakan bentuk solidaritas dan refleksi mendalam terhadap kejadian tragis yang terjadi tepat tujuh hari lalu.

Tragedi tersebut mengguncang hati nurani masyarakat luas,Sejumlah anak- anak di masa sekarang banyak menjadi korban kekerasan yang berujung pada hilangnya nyawa mereka. Insiden ini menyoroti perlunya peningkatan kesadaran akan pentingnya melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun psikologis.

Ketua koordinator dalam acara  Bapak Fuat Dwiyono dalam pidatonya  menyatakan, “Kita berkumpul di sini bukan hanya untuk mengenang korban, tetapi juga untuk berkomitmen memperjuangkan masa depan yang lebih aman dan bebas dari kekerasan bagi anak-anak kita. Tragedi ini mengingatkan kita akan tanggung jawab bersama untuk melindungi dan mendidik generasi penerus dengan kasih sayang dan kepedulian.”

Berbagai kegiatan diadakan untuk memperingati hari ini, termasuk doa bersama, sesi berbagi cerita dari para penyintas bullying, dan lokakarya edukatif mengenai pencegahan kekerasan anak.setelah ini di harapkan Sekolah-sekolah di seluruh kota turut berpartisipasi dengan mengadakan diskusi dan program anti-bullying untuk mendidik siswa mengenai pentingnya saling menghormati dan menghindari perilaku kekerasan.

Acara ini  dihadiri dengan Sambutan dan Orasi orasi oleh  Ormas dan  Peserta Tokoh Muslimat dari IPNU,IPPNU ,Komnas PA  Kabupaten Malang,RPPAI, Lazisnu NU care,Perwakilan dari pagar nusa,PKK desa juga kelurahan, PCNU ,Dinas Pendidikan kota batu,Student Care , Satgas PPA Juga berbagai organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang perlindungan anak.

Menurut Komnas HAM perlindungan Anak dan perempuan kabupaten malang,” bunda Dewi” mengajak masyarakat untuk lebih proaktif dalam melaporkan kasus-kasus kekerasan dan bullying, serta memberikan dukungan kepada para korban juga ga keluarga korban,Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa diam bukanlah solusi. 

Setiap dari kita memiliki peran dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak,” ujar ketua Komnas HAM perlindungan Anak dan perempuan kabupaten malang.

Peringatan ini diharapkan tidak hanya menjadi momen berkabung, tetapi juga titik balik dalam upaya memerangi kekerasan terhadap anak. Semua pihak, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, hingga masyarakat umum, diajak untuk lebih peka dan proaktif dalam melindungi hak-hak anak.

Dengan semangat Hari Anti-Bullying, Kota Batu berkomitmen untuk terus berjuang menciptakan lingkungan yang aman, penuh kasih sayang, dan bebas dari kekerasan bagi semua anak,Semoga tragedi kemanusiaan ini menjadi yang terakhir dan tidak terulang kembali di masa depan.

Hingga di sesi penghujung acara ditutup dengan pembacaan deklarasi sekaligus pernyataan komitment, bahwa ,tanggal 31 mei disetujui sebagai hari Anti bullying ,kota batu dan malang raya  ,dengan penandatanganan oleh seluruh tamu yang hadir, di dokumentasikan diatas kanvas raksasa ,berkomitmen serta  setuju dengan Isi dari deklarasi tersebut menyatakan”

Kami unsur masyarakat kota batu dan malang raya.

1.stop kekerasan terhadap anak.

2.mendeklarasikan hari anti bullying kota batu berkomitment bahwa tanggal 31 mei sebagai hari anti bullying .

3.bersama- sama dengan pemerintah, ikut mengawal kebijakan- kebijakan,terkait perlindungan anak, di kota batu juga malang raya(ananta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *